PENDAHULUAN

Purnabakti, sebagai suatu tahapan akhir dari kerja formal, terkadang dianggap sebagai suatu yang menakutkan dan mempunyai dampak status sosial, ekonomi dan psikologis terhadap pribadi karyawan dan keluarga.

Dalam melepas masa karya ini para karyawan perlu dipersiapkan lebih dini dalam berbagai aspek, sehingga karyawan akan dapat tetap semangat dalam berkarya walaupun menjelang masa purnabakti dan dapat menjalani masa purnabakti dengan sejahtera sesuai yang dikehendaki.

Hal yang terpenting dalam masa purnabakti ini adalah adanya pemahaman perubahan status dan kondisi kerja karyawan serta adanya perubahan sikap. Oleh karena itu perlu adanya suatu persiapan yang matang dan sikap yang arif untuk menghadapinya. Kondisi purnabakti ini perlu dipahami oleh karyawan dengan berbagai peluang dan kendalanya sehingga dapat membuat strategi yang dan sesuai dengan kondisi karyawan ini sendiri.

Adanya banyak alternatif kegiatan dalam masa purnabakti, misalnya kewirausahaan, kegiatan sosial, atau hanya menikmati hari tua bersama anak cucu. Kesemuanya itu perlu manajemen yang matang.

Karyawan Purnabakti diharapkan mampu mengenal kemampuan diri, menganalisa lingkungan sekitar yang mempengaruhi,peluang dan tantangan dalam masa Purnabakti merupakan dasar penentuan strategi yang akan diambil dalam menghadapi masa Purnabakti.

Menyadari akan keterbatasan yang dimiliki masing – masing pribadi tersebut maka perlu adanya suatu persiapan menghadapi masa Purnabakti, kadang orang menyebut masa yang “cukup sulit” untuk dilewati.

Selain dengan hal tersebut, melalui program pelatihan selama 5( hari ) berjudul “Manajemen Pra Purnabakti” ( Khusus Persiapan Purnabakti ) akan memberikan pengetahuan dan wawasan serta alternative pilihan berkarya pada masa purnabakti.

MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan umum pelatihan ini adalah :

1. Karyawan dapat memelihara dan mempertahankan prestasi kerja menjelang masa persiapan Pensiun.
2. Karyawan dapat menjalani masa pensiun dengan sejahtera.

Tujuan Khusus pelatihan ini adalah :

1. Karyawan memahami bahwa MPP adalah suatu proses yang wajar.
2. Karyawan dapat memahami kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sebagai bekal menghadapi Purnabakti.
3. Karyawan mengetahui dan memahami peluang dan kendala yang akan dihadapi dalam masa Purnabakti.
4. Karyawan mampu dengan baik mengelola diri secara mental, fisik & keuangan.
5. Karyawan mampu memiliki jiwa Enterpreuner & sekaligus berani membuka usaha yang tepat.

MATERI PELATIHAN

Secara umum materi disusun dengan penekanan pada aspek :

1. Aspek Hak Karyawan
2. Aspek Psikologi
3. Aspek Kesehatan
4. Aspek Penetapan Strategi
5. Aspek Keuangan : Pengelolaan Uang dan alternatif pembiayaan

Selain itu sebagai tambahan pembekalan dilakukan:

1. Kunjungan lapangan ( Usaha dan kekaryaan )
2. Penampilan Profil Purnabhakti yang berhasil
3. Konseling bagi setiap pasangan.

METODE PELATIHAN

METODE DASAR

Program menggunakan metode dasar learning by doing, karena itu akan mendasarkan pada exercise dan case study sebagai metode untuk penyerapan materi.

KULIAH KELAS

Metode kuliah dalam kelas tetap merupakan cara klasik dalam penyampaian teori. Untuk penyerapan teori maksimal peserta dilengkapi dengan handout sebagai acuan praktis.

DISKUSI & KONSULTASI

Merupakan metode yang sangat efektif untuk pendalaman teori dan materi serta para peserta diharapkan dapat berbagi persoalan/permasalahan sehari-hari

STUDI KASUS

Melalui studi kasus ini akan diperoleh simulasi yang akan dihadapi dalam kehidupan organisasi nyata sehari – hari.

PESERTA

Para karyawan/karyawati Pra Purnabakti, Karyawan aktif atau yang berusia 50 tahun – 55 tahun dan mereka yang berminat.

INSTRUCTOR

SOLID CORPORATION TRAINER TEAM

FACILITIES

Facilities of course :

ü  Certificate,

ü  Hand Out,

ü  Quality Training Kit ,

ü  Quality Training Material (Hardcopy And Softcopy)

ü  Convenient Training Facilities At Stars Hotel, Lunch & 2 X Coffee Breaks,

ü  Souvenir.